Total Tayangan Halaman

Senin, 04 November 2013

Budidaya Fauna




BURUNG PARKIT
   
Jenis burung ini terbiasa hidup berkoloni, apabila ada yang salah satu burung yang sakit dan tidak langsung di pisah biasanya akan cepat menyebar ke semua burung yang ada dalam satu kandang tersebut. Tapi walau bagaimanapun beternak parkit sangat menyenangkan karena jenis burung ini memiliki bulu yang cantik dengan berbagai warna yang menarik dan kadang suaranya juga banyak menarik perhatian pecinta burung kicau. Burung  ini mampu bertelur hingga 6 s/d 10 butir telur.
Sebelum menangkarkan parkit ini terlebih dahulu pilihlah indukan burung parkit yang masih muda, dengan ciri warna hidung di atas paruhnya masih berwarna merah muda dan belum banyak bersisik putih, juga kaki yang masih belum banyak sisik putihnya. Tangkarlah 2 pasang burung parkit, sebagai awal untuk indukan.
Lalu buatlah kandang dari kawat ram dan kayu, atap terserah, dengan ukuran standar kurang lebih 1,5 m x 1,5 m dan tinggi minimal 1,5 m dan usahakan ada jarak dari tanah sekitar 20 cm. Alas juga sebaiknya terbuat kawat ram. Tanah di bawahnya sebaiknya diberi kapur untuk mengurangi kadar asam dari kotoran burung sehingga burung lebih sehat. Sebaiknya pintu kandang di buat 2, satu berukuran kecil yang terletak di tengah, dan satunya berukuran besar untuk kita bisa masuk ke kandang tersebut. Tentunya di bawah bagian alas ada media yang kuat untuk tempat kita berpijak.
Selanjutnya buatlah sangkar untuk bertelur berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm dari kayu yang agak lunak, dan lubangi depan sangkar serta berilah alas berpijak di bawah lubang tersebut. Diameter lubang kira-kira 2,5 cm, jarak lubang masuk burung dari alas bawah kubus kira-kira 5 cm dan berilah serbuk atau serpihan kayu di dalam sangkar tersebut. Sebaiknya buatlah sangkar dengan jumlah yang banyak, kira-kira 5 – 10 sangkar yang dipasang disisi belakang sangkar dengan tinggi 1 m lebih dari alas kandang.
Jangan lupa berilah cabang-cabang ranting untuk tempat bertengger. Usahakan bagian belakang sangkar ditutup dengan media yang gelap agar burung tenang saat bersarang/bertelur dan terhindar dari hewan pengganggu lainnya.
Untuk minum sebaiknya perlu diberi vitamin yang bisa didapatkan di toko-toko burung, dan untuk tempat minum atau makanannya bisa menggunakan media tempat minum ayam potong. Jagalah kebersihan tempat minumnya, cucilah 4 hari sekali agar tidak lembab dan berlumut. Sediakan pasir/kerikil sebagai bahan pembantu pencernaan burung. Untuk makanan bisa jagung muda atau gabah padi ( karena harganya murah ). Bila sarana kandang, sangkar untuk bertelur dan makanan cukup baik, maka burung akan cepat untuk bertelur. ( biasanya telur menetas dalam waktu lebih kurang 19 hari ). 

IKAN KOI
   



 Ikan Koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Ikan koi pertama kali dikenal pada dinasti Chin tahun 265 dan 316 Masehi. Koi dengan keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani Yamakoshi. Peningkatan kualitas yang dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar penilaian koi. Beberapa varietas yang tersebar ke seluruh dunia digolongkan menjadi 13 kelompok antara lain: Bekko, Utsurinomo, Asagi-Shusui, Goromo, Kawarimono, Ogon dan Hikari-moyomono. Sedangkan 5 golongan utama yaitu Kohaku, Sanke, Showa, Hirarinuji dan Kawarigoi.
Taksonomi koi adalah sebagai berikut:
Ø Philum : Chordata
Ø Kelas : Actinopterygii
Ø Ordo : Cyprinoformes
Ø Famili : Cyprinidae
Ø Genus : Cyprinus
Ø Spesies: Carpio
Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari. Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak. 
Teknik Budidaya
1. Kualitas Air
Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah sebagai berikut:
v suhu air berkisar 24-26oC,
v pH 7,2-7,4 (agak basa), 
v oksigen minimal 3-5 ppm, 
v CO2 max 10 ppm, 
v nitrit max 0,2. 
Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator.
2. Pakan 
Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet).
Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam. 
Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya. 
Koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Ternyata ikan koi tersebut banyak menyantap ganggang yang memang  tumbuh di Lumpur.

BUNGLON
   
Bunglon adalah salah satu jenis Chameleon. Terdapat lebih dari 100 jenis Chameleon. Ada yang hanya dapat berubah warna dari coklat ke hijau dan sebaliknya, namun banyak juga yang memiliki banyak koleksi warna menakjubkan di tubuhnya.
Pigment unik pada lapisan kulit bunglon memberi kemampuan bunglon untuk mengubah warna. Selama ini kita mengira bunglon mengubah warna karena menyesuaikan dengan lingkungan, atau menyelamatkan diri dari musuh. Penyebab bunglon berubah warna adalah:
1. Sinar Matahari
Ketika bunglon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari, maka bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau untuk memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat.
2. Suhu
Ketika suhu dingin, kulit bunglon akan berubah berwarna lebih gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas.
3. Mood
Bunglon jantan yang 'ditantang' bunglon lain bisa berubah warna menjadi merah kekuningan. Atau ketika si bunglon 'fall in love', bisa juga warnanya berubah untuk menarik perhatian, misalnya ungu, biru dan kemerahan.
Bunglon merupakan sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Banyak orang yang mengartikan bahwa bunglon mengubah warna kulitnya sebagai kamuflase atau respon terhadap musuh dan bahaya. Padahal, sesungguhnya tidaklah demikian.
Bunglon memang memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulitnya. Tetapi, bunglon tidak bisa berubah kulit ke semua warna, melainkan hanya ke warna-warna tertentu saja.
Bunglon memiliki sel-sel warna di bawah permukaan kulitnya yang transparan. Di bawah lapisan ini terdapat dua lapisan sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning (juga disebut chromatophores).
Di bawahnya lagi ada lapisan sel yang merefleksikan warna biru dan putih. Lalu di bawahnya lagi ada lapisan melanin untuk warna coklat (seperti yang dimiliki manusia).

1 komentar: