Total Tayangan Halaman

Kamis, 25 Desember 2014

Budidaya Burung Merpati

Beternak Burung Merpati

Serba-Serbi Ternak Merpati

Alfrisa Nur Hafidah (04)
Yusraini Ibtisamah (26)





Beternak Burung Merpati
Burung Merpati merupakan salah satu jenis burung yang mudah di ternakkan. Burung Merpati dapat hidup lepas walaupun di pelihara, dan dapat mencari makan sendiri serta perawatannya tidak terlalu sulit. Itulah sebab nya banyak orang yang memutuskan untuk memelihara burung jenis ini. Selain itu, untuk urusan pakan juga tidak terlalu menuntut pakan berharga mahal. Namun walaupun demikian kita juga tidak bisa menggampangkan semua hal tersebut, karena harus ada panduan untuk beternak burung Merpati. Berikut ini adalah cara-cara beternak burung Merpati:





1. Pemilihan Indukan
Ada beberapa cara memilih indukan merpati yang baik, di antaranya kita harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :
  • Pilihlah Merpati yang sehat, dapat di lihat dari bentuk bulu nya yang bagus, tidak kusut. Jika burung di pegang maka akan menunjukan perlawanan yang tinggi atau giras.
  • Jangan membeli atau memilih merpati yang berumur tua.
  • Daging di area paruh atau cucuk tebal, tidak terlalu tipis.
2. Pakan
Seperti yang telah ketahui jika burung Merpati sangat menggemari biji bijian, di antaranya yang paling baik adalah jagung dan kacang hijau. Berilah 150 gram biji bijian untuk satu pasang merpati, atau 75 gram untuk masing masing individu.
3. Pengawinan
Ada beberapa cara untuk pengawinan burung Merpati, pertama adalah proses penjodohan. Jika merpati memang belum berjodoh, maka masukkanlah 2 Merpati yaitu jantan dan betina kedalam kandang, jangan di keluarkan selama kurang lebih 4 hari. Jika merpati sudah jodoh, biarkanlah merpati kawin secara alami, karena perkawinan akan di lakukan sendirinya setelah musim kawin tiba.


    

4. Peneluran
Jika merpati akan bertelur, biasanya merpati akan mengumpulkan sampah, daun kering dan lain lain sebagai sarang tempat bertelur. Anda harus menyiapkan sayatan bambu, bukan bagian tajam nya. Kumpulkan di depan kandang Merpati untuk kemudian akan di angkut sendiri oleh Merpati jantan. Merpati biasanya bertelur antara 23 butir.

Pembibitan Merpati
Merpati biasanya bertelur paling banyak 3 butir, namun yang lebih sering adalah 2 butir. Setelah telur menetas, si betina dan si jantan akan menjaga  piyiknya secara bergantian hingga piyik itu cukup umur serta mampu terbang dan mencari makanan sendiri.

Tulang piyik yang masih muda lambat laun akan semakin kuat dan akhirnya siap untuk terbang mencari makanan sendiri dan mencari pasangannya sendiri. 

Setelah cukup umur dan mampu terbang sendiri, anak Merpati harus dipisahkan  dari induknya. Pemisahan ini dilakukan supaya anak Merpati yang tumbuh dewasa itu aktif terbang dan mampu mencari kandang yang akan dipilihnya. Dengan demikian, anak Merpati cepat tumbuh dewasa dan mampu berdikari.

Pemeliharaan Merpati      

Pemeliharaan Merpati yang berkesan adalah pemeliharaan yang berawal dari penetasan telur. Untuk menetasakan telurnya, burung Merpati memerlukan waktu sekitar 20 sampai 22 hari. Anak-anak Merpati atau piyik memiliki bulu-bulu halus yang disebut bulu kapas disekujur tubuhnya.

Bulu itu tampak berwarna kuning keputih-putihan. Ketika kaki-kakinya belum kuat, anak-anak
Merpati dalam posisi mendekam. Anak Merpati masih disuapi oleh induk atau bapaknya.

Selama pertumbuhan kearah dewasa, usahakan anak
Merpati ditempatkan pada kandang-kandang yang cocok untuk proses adaptasi, baik dengan suhu  di sekelilingnya ataupun tingkat keselamatannya. Kondisi sekelilingnya jangan terlalu dingin dan jangan terlalu panas.

Biasanya ketika suhu terlalu panas, paruh senantiasa tampak terbuka seperti kehausan. Jika hal itu terjadi, berarti suhu sekelilingnya tidak nyaman.

Setelah kira-kira berumur antara 2 sampai 3 bulan, anak
Merpati tersebut perlu diberi imunisasi. Selang beberapa hari setelah itu anak Merpati dicampur baurkan dengan sekelompok anak Merpati lain pada kandang sampai nanti terjadi proses saling menemukan jodoh dan berpasangan.

Bila sudah berpasangan, langkah selanjutnya adalah kita mulai memisahkan sepasang
Merpati tersebut dengan cara si jantan dilepaskan. Mula-mula pelepasan tersebut dilakukan dari jarak dekat. Kemudian makin lama makin menjauh jaraknya.

Dalam proses pemeliharaannya,
Merpati tersebut harus senantiasa dapat bergerak bebas dan leluasa. Peternak tidak usah merasa khawatir Merpati itu akan hilang. Walaupun dilepaskan bebas sebebas-bebasnya, Merpati akan tahu dan pasti kembali pulang ke rumah atau kandang tempat tinggalnya.

Jenis Makanan Merpati
Merpati sangat bergantung pada manusia. Merpati biasanya mendapatkan makanan dari manusia. Merpati sering terbang jauh mengembara mencari pasangan dari kelompok lain dan berpindah ke pagupon lain yang bukan rumahnya. Perpindahan itu karena si jantan tertarik pada betina dari kelompok lain. Merpati termasuk jenis burung pemakan biji-bijian, seperti gandum, cantel, jewawut, beras, jagung, gabah, kacang panjang, kacang tanah, dan sebagainya. Merpati juga membutuhkan sejumlah vitamin dan mineral yang khusus untuk burung.  

Untuk melancarkan pencernaan terkadang perlu diberi butiran kulit kerang atau tiram sebagai makanan berbentuk grit. Di dalam lambung pengunyah pada Merpati terkadang sudah terdapat kerikil kecil-kecil atau butiran-butiran pasir. Jadi jangan heran apabila melihat burung-burung Merpati sedang mematuk batu-batu kerikil atau butiran pasir bahkan pecahan genteng dan kulit kerang di tanah lapang.

Kandang atau Pagupon
Dalam usaha pemeliharaan atau peternakan hewan apa saja kita perlu memperhatikan kandang sebagai tempat tinggal hewan yang dipelihara. Kandang Merpati jelas sangat diperlukan untuk berteduh, beristirahat tidur, dan mengembangkan keturunannya. Oleh karena itu, apabila kita hendak beternak Merpati, kita harus membuatkan kandang atau pagupon untuk tempat tinggalnya.

Pagupon atau kandang
Merpati dibuat sesuai dengan jumlah burung Merpati yang dipelihara. Bahan yang dipakai dapat berupa papan kayu, triplek, multiplek, hardboard, bamboo, hardplek atau kardus, yang dipotong-potong sesuai dengan keberadaaan Merpati. Bentuk kandang adalah seperti rumah-rumahan yang disekat-sekat dengan papan untuk dibuat kamar-kamar pemisah. Bentuk kandang dibuat sederhana, bersusun atau berbentuk sangkar.


Penyakit dan Cara Penanggulangan
Penanggulanagn penyakit dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu pencegahan dan pemberantasan.

Kegiatan Pencegahan Penyakit
Kegiatan pencegahan penyakit berpusat pada upaya pembersihan kandang dan sangkar serta pemebrian vaksin terhadap merpati tersebut. Pembersihan yang dimaksudkan adalah upaya menjaga agar kandang dan sangkar tidak kotor dan tidak terjangkit dari kuman, baksil, bakteri,protozoa, maupuin hama.

Selain itu perlu dilakukan penyemprotan kandang dan sangkardengan obat antiseptic ataun larutan air kapur dan rendaman tembakau. Kedua bahan tersebut dapat membasmi jamur, kuman, bakteri, baksil, protozoa, kutu dan rengat. Penyemprotan ini dilakukan setiap 2 minggu sekali secara rutin.

Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1.    Menetaskan melalui lubang mata
2.    Meneteskan melalui lubang hidung
3.    Mencampurkan ke dalam air minum atau makanan yang sebelumnya telah diremdam di dalam larutan vaksin
4.    Malalui suntikan dipaha atau bagian perut

Hal- Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Peternak dalam Melalukan Vaksinasi:
  • 1Kosongkan tempat air minum kira-kira satu jam sebelum melakukan vaksinasi, agar merpati betul-betul haus
  • Bersihkan tempat minum dari segala kotoran, tetapi jangan menggunakan bahan sanitasi. Kalu perlu cukup dengan air panas
  • Pakailah air bersih atau aquades. Siapkan tempat atau bejana unntuk pencampuran vaksin, yaitu larutan skim milk dan air aquades
  • Buatlah larutan vaksin dengan dosis 1.000 cc dala4m 20 liter air aquades
  • Buatlah larutan skim milk 50 cc dalam satu liter air aquadesw
  • Campurkan satu liter larutan skim milk dengan 20 liter larutan vaksin. Vaksinkan larutan itu ke merpati tersebut. Penambahan larutan skim milk tersebut berguna untuk menetralisir bahan-bahan sanitasi yang mungkin masih melekat tertinggal dalam bejana, sehingga dikhawatirkan dapat menurunkan daya kerja vaksin yang dimaksud.
  • Sisa vaksin yang sudah tidak dipakai sebaiknya dibuang ke dalam lubang dan ditimbun. Kemudian sisa vaksin yang belum dioplos bisa disimpan pada tempat yang telah dianjurkan
  • Hindarkan vaksin dari sinar panas matahari secara lanmgsung
  • Jangan gunakan vaksin-vaksin yang sudah kadaluarsa
  • Berikan vaksin sesuai dngan dosis yang dianjurkan
  • Jika vaksin dicampurkan ke dalam air minum, berikan tempat yang cukup. Tempat seperti itu memungkinkan merpati dapat meminumnya dengan leluasa sepuas- puasnya.
  • Apabila semua air campuran vaksin sudah habis, segera tambahkan air minum  yang masih segar
  •  Lakukan pencatatanad mengenai jenis vaksin dan tanggal pemberian vaksin


B.    Penanggulangan penyakit dan Hama
Penyakit yang diderita setiap unggas, termasuk merpati, dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:

1.    Penyakit karena kekurangan vitamin
Penyalit kekurangan vitamin disebut penyakit avitaminosis. Penyakit inoi sering menyerang unggas peliharaan, karena keteledoran peternak dalam pemberian menu makanan. Penyakit avitaminosis terdiri atas penyakit gila, penyakit dermatitis, penyakit pengkor, penyakit rachitis, dan penyakit perois

2.    Penyakit karena virus, bakteri, dan kuman
a.    Penyakit karena virus

1.    Penyakit NCD (New castle Deseases)
Gejala penyakit ini adalah tampak lesu. Tidak ada nafsu makan, mengantuk, kepala tertunduk, kotoran putih dan padat seperti kapur, bulu tampak berdiri lusuh, muka pucat, cupung, dan pial (jengger) tampak kebiru-biruan tembolok membesar dan mengeras, mulut mengeluarkan lender dan berbau, tubuh gemetar dab berputar-putar, berjalan mundur sempoyongan leher terkulai, dan akhirnya mati dengan cepat. Pengobatannya teramat sulit, namun sebelum gejala-gejalanya semakin parah merpati dapat diberi suntikan vaksin NCD Aktif Strain F, vaksin NCD Aktif strain Komarov,atau vaksin NCD In aktif.

2.    Penyakit Bronchitis

Penyakit bronchitis penyewrang alat pernapasan. Gejalanya adalah hidung merpati mengeluarkan lender, bersin-bersin, napas berbunyi, merpati tampak lesu. Pengobatannya adalah dengan member suntikan vaksin bronchitis

3.    Penyakit CRD (Cronic Respiratory Deseases)
Penyakit cronic Respiratory Deseases adalah penyakit yang menyerang alat pernapasan secara kronis. Gejalanya adalah merpati menurun nafsu makannya, bersin-bersin, mengeluarkan lender lewat hidung, kepala bergoncang-goncang, tubuh kurus dan bulu lusuh. Pengobatannya adalah dengan diberi suntikan vaksin CRD atau diberi terraplek .

4.    Penyakit cacar
Penyakit cacar menyerang merpati ketika terjadi perubahan suhu di sekitarnya dan ketika ada pengaruh pengap dan lembap kandang atau sangkar. Gejalanya pangkal paruh terdapat bntil-bintil merah dan berair. Jika melepuh, bintik itu akan menjadi koreng pada muka burung. Pengobatannya adalah dengan memberikan suntikan vaksin anti cacar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar