Total Tayangan Halaman

Kamis, 07 November 2013

Budidaya Tanaman



            Budidaya adalah sistem pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam melalui upaya manusia dengan modal, dan teknologi untuk menghasilkan barang guna memenuhi kebutuha manusia secara lebih baik. Tujuan budidaya tanaman adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap budidaya tanaman.
b. Untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap budidaya tanaman.
c. Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian lahan terhadap budidaya tanaman.
d. Untuk mengetahui pengaruh permintaan pasar terhadap budidaya tanaman.


            Tanaman dapat dibudidayakan dengan 2 cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Budidaya tanaman dengan cara vegetatif adalah budidaya tanaman yang dilakukan tanpa proses menanam biji. Budidaya tanaman dengan cara vegetatif dibagi menjadi dua yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami ditandai dengan tidak adanya campur tangan manusia dalam proses perkembangbiakannya. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif buatan ditandai dengan adanya campur tangan manusia dalam proses perkembangbiakannya. Contoh tanaman yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif yang ada di sekolah antara lain : lidah mertua, lidah buaya, cocor bebek, dll. Sedangkan budidaya tanaman dengan cara generatif adalah budidaya tanaman yang dilakukan dengan proses menanam biji yang dihasilkan melalui proses penyerbukan. Contoh tanaman yang melakukan perkembangbiakan secara generatif yang ada di sekolah antara lain :  beringin, cemara, dll.
             

            Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian membuat sesuatu, sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil. Kata tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui proses domestikasi. Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan. Langkah – langkah teknik budidaya tanaman antara lain :
a. Pengairan dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
b. Pemupukan dilakukan sekali seminggu atau sesuai takaran.
c. Penyiangan dilakukan mencabut rumput – rumputan yang tumbuh disekitar tanaman.
d. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprot pestisida sesuai takaran.


            Langkah – langkah budidaya tanaman secara vegetatif alami adalah :
a. Spora memiliki inti sel yang berubah fungdi menjadi alat perkembangbiakan. Spora berbentuk seperti biji yang sangat kecil sehingga sulit terlihat oleh mata telanjang. Spora hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat yaitu mikroskop. Contoh tumbuhan spora adalah Lumut dan tumbuhan paku.
b. Umbi akar adalah akar yang menggembung karena menyimpan makanan. Umbi ini kemudian dapat mengeluarkan tunas sebagai individu yang baru. Contohnya adalah wortel, bunga dahlia dll.
c. Umbi Batang yang dimaksud dengan Umbi batang adalah bagian batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan yang berbentuk zat tepung. Contohnya adalah kentang, ubi jalar, dll.
d. Umbi lapis memiliki struktur berlapis-lapis dan tunas dibagian tengahnya. contohnya adalah bawang-bawangan dan bunga tulip.
e. Rhizoma adalah batang yang tumbuh dan menjalar didalam tanah serta bentuknya bercabang-cabang. Contohnya adlah Kunyit, jahe, Bangle, lengkuas dan tebuh.
f. Geragih adalah batang beruas-ruas yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah, dan dari ruas-ruas tersebut bisa menumbuhkan tunas baru sebagai individu baru. Contohnya adalah tanaman pegagan, strawberry, semanggi dan lain-lain.
g. Tunas berasal dari tumbuhan induk dan dan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru dengan cepat. Contohnya pisang, tebuh, pohon pinang dan bambu.
h. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh dari ujung-ujung daun contohnya cocor bebek.
            Langkah – langkah budidaya tanaman secara vegetatif buatan adalah :
a. Mencangkok adalah proses menumnbuhkan akar dari batang tanaman yang berada di atas tanah agar dapat ditanam menjadi tanaman baru. Proses inilah yang paling sering dilakukan khususnya untuk tanaman buah sehingga proses pembuahan bisa terjadi dengan cepat dan hasilnya banyak dan besar. Proses mencangkok hanya dapat dilakukan pada jenis tumbuhan yang berkambium atau tumbuhan dikotil. Contohnya adalah rambutan, mangga, jeruk, jambu dan sejenisnya.
b. Okulasi adalah proses menempelkan tunas dari suatu tanaman ke tanaman lain. Contohnya adalah okulasi pada tanaman durian dan jeruk.
c. Menyambung atau Enten. Proses Enten dilakukan dengan cara menyambung batang bawah suatu tanaman ke batang atas tanaman lain sehingga diperoleh tanaman baru. Tanaman yang biasa disambung adlah jenis tanaman yang masih dalam rumpun keluarga. MIsalnya durian yang lama tumbuh dibandingkan dengan lain. Maka supaya cepat tumbuh dan berbuah, tunas durian disambungkan dengan pokok lai.
d. Menyetek adalah proses menanam sebagian potongan atau bagian tubuh dari tanaman tersebut baik berupa cabang ataupun batang. Bagian tanaman yang distek harus memiliki ruas atau mata tunas sehingga dapat tumbuh tanaman baru. Contohnya adalah tebu, singkong dan bunga mawar.
e. Merunduk adalah proses membengkokkan bagian tanaman berupa dahan atau ranting ke dalam tanah lalu ditimbun. Bagian yang ditimbun ini natinya akan mengeluarkan akar, dan setelah akar dirasa cukup banyak, dahan atau ranting tersebut dapat dipotong dan dipindahkan sebagai tanaman baru. Contohnya adalah tanaman selada, anyelir, amanda dll.
            Langkah – langkah budidaya tanaman secara generatif :
a. Penyiapan Biji (Benih)
Biji dipilih dari buah yang sudah tua (matang) di pohon, keadaanya sehat dan bentuknya normal. Biji dibersihkan dari sari daging buahnya, kemudian biji diseleksi atau dipilih yang bertunas dan seragam dalam ukuran dan beratnya. Biji yang telah diseleksi segera dicuci dengan air bersih, kemudian dikeringanginkan ditempat yang teduh selama 2 - 3 hari. Biji tersebut dapat langsung disemaikan.
b. Membuat Tempat Semai 
Tempat semai biji dapat dilakukan dengan kantong plastik (polibag) dan bedengan persemaian. Tata cara membuat kedua tempat semai tersebut meliputi langkah-langkah kerja sebagai berikut :
*Tempat Semai dalam polibag 
Tempat semai dalam polibag mempunyai beberapa kelebihan, yaitu pada waktu bibit dipindahkan ke kebun tidak mengalami terhentinya (stagnasi) pertumbuhan, dan tingkat kematian bibit relatif rendah. Cara menyiapkan tempat semai benih pala dalam kantong plastik (polibag) adalah sebagai berikut : Mula-mula disiapkan kantong plastik hitam atau polibag berdiameter antara 10 cm - 15 cm, kemudian dilubangi dibagian dasarnya. Selanjutnya disiapkan pula medium semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang halus, dengan perbandingan 1 : 1 atau 2: 1, medium semai tadi dimasukkan ke dalam polibag hingga cukup penuh, lalu disiram dengan air bersih hingga cukup basah, polibag-polibag yang telah diisi medium semai disimpan di tempat yang rata secara teratur atau berjajar membentuk bedengan, di kiri dan kanan tempat penyimpanan polibag semai dipasang tiang-tiang dari bilah bambu membentuk setengah lingkaran setinggi 0,5 m dari permukaan tanah, kemudian antartiang dihubungkan dengan gelagar (bilah bambu) dan diikat erat-erat hingga membentuk sungkup, dan sungkup tadi ditutup dengan lembar plastik bening (atap).
*Tempat Semai Berupa Bedengan 
Tata cara membuat bedengan sebagai tempat semai adalah sebagai berikut :
Lahan persemaian dipilih tempat yang strategis, yaitu dekat dengan sumber air dan jalan, lahan terpilih dibersihkan dari rumput-rumput liat dan kerikil, tanahnya diolah atau dicangkul sedalam 30 cm hingga gembur, kemudian dikeringkan selama 10 - 15 hari, dibuat bedengan persemaian ukuran lebar 100 - 200 cm, tinggi 30 cm, jarak antara bedengan 60 - 80 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan, taburkan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2 kg/m2 luas bedengan, kemudian dicampur dengan lapisan tanah atas hingga merata, pasang tiang-tiang persemaian yang terbuat dari bambu atau kayu dibagian timur setinggi 150 cm dan bagian barat 75 cm - 100 cm, kemudian pasang pula palang-palang antar tiang dan antar palang, baik arah memanjang maupun arah membujur sambil diikat erat-erat, dan pasang atap persemaian berupa plastik bening atau anyaman daun kelapa.
c. Menyemai Biji (benih)
Sebelum biji disemai sebaiknya direndam dulu larutan zat pengatur tumbuh. Untuk merangsang pertumbuhan akar dapat digunakan ZPT atonik dengan konsentrasi yang dianjurkan sebagaimana tertera pada label (kemasan) ZPT Tersebut. Menyemai biji dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menyemai benih pala dalam polibag dan menyemai benih pala dalam bedengan, tergantung pada tempat semai yang telah disiapkan jauh sebelumnya. Cara menyemai pala dalam polibag adalah mula-mula dengan telunjuk dibuat lubang lubang kecil dan dangkal, kemudian tiap butir biji dimasukkan ke dalam medium semai sedalam 1 cm sambil ditutup dengan tanah tipis. Sedangkan cara menyemai biji pada bedengan adalah mula-mula dibuat lubang tugal atau larikan yang mempunyai jarak 15 cm x 15 cm. Letak benih harus tepat tidak terbalik, yaitu jalur putih pada kulit biji berada pada bagian bawah. Biji yang baik untuk berkecambah memerlukan waktu 4 - 8 minggu. Biji yang tidak berkecambah segera disingkirkan setelah benih disemai , segera medium semainya disiram, terutama jika tidak hujan. Kelembaban medium semainya disiram terutama jika tidak hujan. Kelembaban medium semai harus tetap dipertahankan agar benih cepat berkecambah. Setelah biji berkecambah di tempat persemaian dapat dipindahkan langsung ke polibag. Waktu yang paling baik untuk memindahkan kecambah ini adalah pada saat akar baru keluar dan bakal batang baru muncul diatas permukaan bedengan. Jika pemindahannya terlambat sampai bakal batang menjadi lebih panjang, maka akan banyak menimbulkan kematian bibit karena bibit muda sangat mudah layu, peka terhadap serangga, serta banyak terjadi kerusakan batang dan akar.
d. Memelihara Bibit
Bibit muda dipersemaian perlu dipelihara secara intensif selama 8 - 12 bulan. Kegiatan pemeliharaan bibit yang kontinyu meliputi aktifitas-aktifitas sebagai berikut : Penyiraman dilakukan 1- 2 kali sehari, terutama pada musim kemarau, pemupukan dilakukan tiap 1 - 3 bulan sekali dengan pupuk campuran Urea + TSP + KCI (2 : 1 : 1) sebanyak 30 gram dan dilarutkan dalam 10 liter air, kemudian disiramkan kedalam tanah persemaian. Untuk merangsang pertumbuhan kuncup dapat dirangsang dengan ZPT atonik dengan konsentrasi seperti tertera pada kemasannya, dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara terpadu antara lain dengan memperbaiki drainase tanah, pencabutan bibit yang terserang berat, dan penyemprotan dengan pestisida selektif sesuai dengan yang dianjurkan.

Daftar Istilah Dalam IPS



Arti istilah
No
Istilah
Arti
1
Hak Monopoli
Hak untuk mengatur sendiri,artinya pemilik hak bebas mengatur apa saja yang harus dijual oleh penduduk lokal,dan harganya,serta kepada siapa.Hak monopoli itu juga ditegakkan oleh penindasan tanpa ampun oleh pemilik hak agar dapat bertahan dengan kuat.
2
Penyerahan Wajib
Penyerahan barang yang jumlahnya berubah-ubah dan diberi dengan harga tertentu sesuai harga pasar.
3
Cultur Stelsel
Peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
4
Hak Oktroi
Hak untuk melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah , hak untuk memelihara angkatan perang, hak untuk memelihara wilayah yang diduduki, hak untuk mencetak uang, hak melakukan perjanjian dengan raja-raja Indonesia, dan hak untuk membantu keuangan pemerintah Belanda.
5
Pelayaran Hongi
Pelayaran bersenjata lengkap yang dilakukan VOC untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan
6
Hak Ekstirpasi
Perintah untuk mematuhi penebangan atau pemusnahan tanaman rempah-rempah jika harga rempah-rempah di pasaran turun
7
Prianger Stelsel
Kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor (kopi)
8
Contingenten
Kewajiban menyerahkan pajak berupa hasil bumi kepada pemerintah Belanda guna menjaga uang kas pemerintahan hindia belanda.
9
Kerja Rodi
Sistem kerja paksa atau kerja tanpa upah yang dijalankan oleh pemerintah belanda kepada penduduk pribumi/ indonesia.. 
10
Land Rent Sistem
Sistem sewa tanah yang diciptakan Thomas Stamford Raffles
11
History Of Java
Buku yang dikarang oleh Sir Thomas Stamford Raffles dan diterbitkan pada tahun1817. Dalam buku ini, Raffles yang memerintah sebagai Gubernur-Jendral di Hindia-Belanda dari tahun 1811-1816 menuliskan mengenai keadaan penduduk di pulau Jawa, adat-istiadat, keadaan geografi, sistem pertanian, sistem perdagangan, bahasa dan agama yang ada di pulau Jawa pada waktu itu.
12
Rafflesia Arnoldi
Nama raflesia berasal dari nama seorang peneliti yang bernama Joseph Arnold yang pada tahun 1818 menemukan bunga ini di hutan tropis sumatera dan seorang peneliti lainya yang bernama Thomas Stanford raflles jadi kedua nama ini di gabungkan menjadi raflesia Arnoldi. bunga raflesia merupakan bunga raksasa jika sedang mekar tingginya bisa mencapai setengah meter dan mempunyai berat 11 kilo gram.
13
Convensi London
Pengembalian Indonesia kepada Belanda yang sempat diambil alih oleh Inggris, karena dianggap tidak ada untungnya bagi Inggris. Konvensi London disepakati pada tahun 1814 dengan penyerahan kembali Indonesia kepad Belanda.
14
Kapitulasi Tuntang
Perjanjian penyerahan kekuasaan di Nusantara atau Indonesia dari pemerintah Hindia-Belanda kepada Pemerintah Britania-Raya pada tahun 1811 di sebuah desa yang bernama Tuntang, sekarang berada dibawah kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang.
15
Cultur Stelsel
Peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
16
Max Havelaar
Novel karya Multatuli (nama pena yang digunakan penulis Belanda Eduard Douwes Dekker). Novel ini pertama kali terbit pada tahun 1860, yang diakui sebagai karya sastra Belanda yang sangat penting karena memelopori gaya tulisan baru.
17
Suiker Contracten
Buku yang ditulis Franser Van der Putte. Isi tulisan dalam buku itu berupa kecaman2 trhadap pelaksanaan tanam paksa di indonesia.  
18
UU Agraria 1870
Diberlakukan pada tahun 1870 oleh Engelbertus de Waal (menteri jajahan) sebagai reaksi atas kebijakan pemerintah Hindia-Belanda di Jawa. Latar belakang dikeluarkannya Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) antara lain karena kesewenangan pemerintah mengambil alih tanah rakyat. Politikus liberal yang saat itu berkuasa di Belanda tidak setuju dengan Tanam Paksa di Jawa dan ingin membantu penduduk Jawa sambil sekaligus keuntungan ekonomi dari tanah jajahan dengan mengizinkan berdirinya sejumlah perusahaan swasta. UU Agraria memastikan bahwa kepemilikan tanah di Jawa tercatat. Tanah penduduk dijamin sementara tanah tak bertuan dalam sewaan dapat diserahkan. UU ini dapat dikatakan mengawali berdirinya sejumlah perusahaan swasta di Hindia-Belanda. UU Agraria sering disebut sejalan dengan Undang-Undang Gula 1870, sebab kedua UU itu menimbulkan hasil dan konsekuensi besar atas perekonomian di Jawa.
19
Poenali Sanctie
Sanksi hukuman yang diberikan bila para kuli melanggar kontrak (melarikan diri)
20
Politik Etis
Suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi. Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa.
21
Trilogi Van Deventer
Sebuah wacana politik yang diajukan oleh Van Deventer  dalam rangka membalas budi kepada seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, van Deventer mengajukan politik yang diperjuangkan untuk kesejahteraan rakyat. Politik ini dikenal dengan politik etis atau politik balas budi karena Belanda dianggap mempunyai hutang budi kepada rakyat Indonesia yang dianggap telah membantu meningkatkan kemakmuran negeri Belanda.