Beternak Burung Merpati
|
|
Serba-Serbi
Ternak Merpati
|
|
Alfrisa Nur Hafidah (04)
|
Yusraini Ibtisamah (26)
|
|
|
|
Beternak Burung Merpati
Burung Merpati merupakan salah satu
jenis burung yang mudah di ternakkan. Burung Merpati dapat hidup lepas walaupun di pelihara, dan
dapat mencari makan sendiri serta perawatannya tidak terlalu sulit. Itulah sebab nya
banyak orang yang memutuskan untuk memelihara burung jenis ini. Selain itu, untuk urusan
pakan juga tidak terlalu menuntut pakan berharga mahal. Namun walaupun demikian
kita juga tidak bisa menggampangkan semua hal tersebut, karena harus ada panduan untuk
beternak burung Merpati. Berikut ini adalah cara-cara
beternak burung Merpati:
1. Pemilihan Indukan
Ada beberapa cara memilih indukan
merpati yang baik, di antaranya kita harus memperhatikan beberapa faktor
sebagai berikut :
- Pilihlah Merpati
yang sehat, dapat di lihat dari bentuk bulu nya yang bagus, tidak kusut. Jika burung
di pegang maka akan menunjukan perlawanan yang tinggi atau giras.
- Jangan membeli atau memilih merpati yang berumur
tua.
- Daging di area paruh atau cucuk tebal, tidak
terlalu tipis.
2. Pakan
Seperti yang telah ketahui jika
burung Merpati sangat
menggemari biji bijian, di antaranya yang paling baik adalah jagung dan kacang
hijau. Berilah 150 gram biji bijian untuk satu pasang merpati, atau 75 gram
untuk masing masing individu.
3. Pengawinan
Ada beberapa cara untuk pengawinan burung Merpati, pertama adalah proses
penjodohan. Jika merpati memang belum berjodoh, maka masukkanlah 2 Merpati yaitu jantan dan betina kedalam kandang, jangan di keluarkan selama
kurang lebih 4 hari. Jika merpati sudah jodoh, biarkanlah merpati kawin secara
alami, karena perkawinan akan di lakukan sendirinya setelah musim kawin tiba.
4. Peneluran
Jika merpati akan bertelur, biasanya
merpati akan mengumpulkan sampah, daun kering dan lain lain sebagai sarang
tempat bertelur. Anda harus
menyiapkan sayatan bambu, bukan bagian tajam nya. Kumpulkan di depan kandang Merpati untuk
kemudian akan di angkut sendiri oleh Merpati jantan. Merpati biasanya
bertelur antara 2 – 3 butir.
Pembibitan Merpati
Merpati biasanya bertelur paling banyak 3 butir, namun yang lebih sering
adalah 2 butir. Setelah telur menetas, si betina dan si jantan akan
menjaga piyiknya secara bergantian hingga piyik itu cukup umur serta
mampu terbang dan mencari makanan sendiri.
Tulang piyik yang masih muda lambat laun akan semakin kuat dan akhirnya siap
untuk terbang mencari makanan sendiri dan mencari pasangannya sendiri.
Setelah cukup umur dan mampu terbang sendiri, anak Merpati harus
dipisahkan dari induknya. Pemisahan ini dilakukan supaya anak Merpati yang tumbuh
dewasa itu aktif terbang dan mampu mencari kandang yang akan dipilihnya. Dengan
demikian, anak Merpati cepat tumbuh dewasa dan mampu berdikari.
Pemeliharaan Merpati
Pemeliharaan Merpati yang berkesan adalah pemeliharaan yang berawal dari penetasan telur.
Untuk menetasakan telurnya, burung Merpati memerlukan waktu sekitar 20 sampai 22 hari.
Anak-anak Merpati atau piyik memiliki bulu-bulu halus yang disebut bulu kapas
disekujur tubuhnya.
Bulu itu tampak berwarna kuning keputih-putihan. Ketika kaki-kakinya belum
kuat, anak-anak Merpati dalam posisi mendekam. Anak Merpati masih
disuapi oleh induk atau bapaknya.
Selama pertumbuhan kearah dewasa, usahakan anak Merpati
ditempatkan pada kandang-kandang yang cocok untuk proses adaptasi, baik dengan
suhu di sekelilingnya ataupun tingkat keselamatannya. Kondisi
sekelilingnya jangan terlalu dingin dan jangan terlalu panas.
Biasanya ketika suhu terlalu panas, paruh senantiasa tampak terbuka seperti
kehausan. Jika hal itu terjadi, berarti suhu sekelilingnya tidak nyaman.
Setelah kira-kira berumur antara 2 sampai 3 bulan, anak Merpati tersebut
perlu diberi imunisasi. Selang beberapa hari setelah itu anak Merpati dicampur
baurkan dengan sekelompok anak Merpati lain pada kandang sampai nanti terjadi proses
saling menemukan jodoh dan berpasangan.
Bila sudah berpasangan, langkah selanjutnya adalah kita mulai memisahkan
sepasang Merpati tersebut dengan cara si jantan dilepaskan. Mula-mula pelepasan
tersebut dilakukan dari jarak dekat. Kemudian makin lama makin menjauh
jaraknya.
Dalam proses pemeliharaannya, Merpati tersebut harus senantiasa dapat bergerak bebas
dan leluasa. Peternak tidak usah merasa khawatir Merpati itu akan
hilang. Walaupun dilepaskan bebas sebebas-bebasnya, Merpati akan tahu dan pasti kembali pulang ke rumah
atau kandang tempat tinggalnya.
Jenis Makanan
Merpati
Merpati sangat bergantung pada manusia. Merpati biasanya mendapatkan
makanan dari manusia. Merpati sering terbang jauh mengembara mencari pasangan dari kelompok lain
dan berpindah ke pagupon lain yang bukan rumahnya. Perpindahan itu karena si
jantan tertarik pada betina dari kelompok lain. Merpati termasuk jenis burung
pemakan biji-bijian, seperti gandum, cantel, jewawut, beras, jagung, gabah,
kacang panjang, kacang tanah, dan sebagainya. Merpati juga membutuhkan sejumlah
vitamin dan mineral yang khusus untuk burung.
Untuk melancarkan pencernaan terkadang
perlu diberi butiran kulit kerang atau tiram sebagai makanan berbentuk grit. Di
dalam lambung pengunyah pada Merpati terkadang sudah terdapat kerikil kecil-kecil
atau butiran-butiran pasir. Jadi jangan heran apabila melihat burung-burung Merpati sedang
mematuk batu-batu kerikil atau butiran pasir bahkan pecahan genteng dan kulit
kerang di tanah lapang.
Kandang atau Pagupon
Dalam usaha pemeliharaan atau peternakan hewan apa saja kita perlu memperhatikan kandang sebagai
tempat tinggal hewan yang dipelihara. Kandang Merpati jelas
sangat diperlukan untuk berteduh, beristirahat tidur, dan mengembangkan
keturunannya. Oleh karena itu, apabila kita hendak beternak Merpati, kita
harus membuatkan kandang atau pagupon untuk tempat tinggalnya.
Pagupon atau kandang Merpati dibuat sesuai dengan jumlah burung Merpati yang
dipelihara. Bahan yang dipakai dapat berupa papan kayu, triplek, multiplek,
hardboard, bamboo, hardplek atau kardus, yang dipotong-potong sesuai dengan
keberadaaan Merpati. Bentuk kandang adalah seperti rumah-rumahan yang disekat-sekat
dengan papan untuk dibuat kamar-kamar pemisah. Bentuk kandang dibuat sederhana,
bersusun atau berbentuk sangkar.
Penyakit dan Cara Penanggulangan
Penanggulanagn penyakit dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu
pencegahan dan pemberantasan.
Kegiatan Pencegahan Penyakit
Kegiatan pencegahan penyakit berpusat pada upaya pembersihan kandang dan
sangkar serta pemebrian vaksin terhadap merpati tersebut. Pembersihan yang
dimaksudkan adalah upaya menjaga agar kandang dan sangkar tidak kotor dan tidak
terjangkit dari kuman, baksil, bakteri,protozoa, maupuin hama.
Selain itu perlu dilakukan penyemprotan kandang dan sangkardengan obat
antiseptic ataun larutan air kapur dan rendaman tembakau. Kedua bahan tersebut
dapat membasmi jamur, kuman, bakteri, baksil, protozoa, kutu dan rengat.
Penyemprotan ini dilakukan setiap 2 minggu sekali secara rutin.
Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Menetaskan melalui lubang mata
2. Meneteskan melalui lubang hidung
3. Mencampurkan ke dalam air minum atau makanan yang
sebelumnya telah diremdam di dalam larutan vaksin
4. Malalui suntikan dipaha atau bagian perut
Hal- Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Peternak dalam Melalukan Vaksinasi:
- 1Kosongkan tempat air minum
kira-kira satu jam sebelum melakukan vaksinasi, agar merpati betul-betul
haus
- Bersihkan tempat minum dari
segala kotoran, tetapi jangan menggunakan bahan sanitasi. Kalu perlu cukup
dengan air panas
- Pakailah air bersih atau
aquades. Siapkan tempat atau bejana unntuk pencampuran vaksin, yaitu
larutan skim milk dan air aquades
- Buatlah larutan vaksin dengan
dosis 1.000 cc dala4m 20 liter air aquades
- Buatlah larutan skim milk 50 cc
dalam satu liter air aquadesw
- Campurkan satu liter larutan
skim milk dengan 20 liter larutan vaksin. Vaksinkan larutan itu ke merpati
tersebut. Penambahan larutan skim milk tersebut berguna untuk menetralisir
bahan-bahan sanitasi yang mungkin masih melekat tertinggal dalam bejana,
sehingga dikhawatirkan dapat menurunkan daya kerja vaksin yang dimaksud.
- Sisa vaksin yang sudah tidak
dipakai sebaiknya dibuang ke dalam lubang dan ditimbun. Kemudian sisa
vaksin yang belum dioplos bisa disimpan pada tempat yang telah dianjurkan
- Hindarkan vaksin dari sinar
panas matahari secara lanmgsung
- Jangan gunakan vaksin-vaksin
yang sudah kadaluarsa
- Berikan vaksin sesuai dngan
dosis yang dianjurkan
- Jika vaksin dicampurkan ke
dalam air minum, berikan tempat yang cukup. Tempat seperti itu
memungkinkan merpati dapat meminumnya dengan leluasa sepuas- puasnya.
- Apabila semua air campuran
vaksin sudah habis, segera tambahkan air minum yang masih segar
- Lakukan pencatatanad
mengenai jenis vaksin dan tanggal pemberian vaksin
B.
Penanggulangan penyakit dan Hama
Penyakit yang diderita setiap unggas, termasuk merpati, dapat dibedakan menjadi
3 golongan, yaitu:
1. Penyakit karena kekurangan vitamin
Penyalit kekurangan vitamin disebut penyakit avitaminosis. Penyakit inoi sering
menyerang unggas peliharaan, karena keteledoran peternak dalam pemberian menu
makanan. Penyakit avitaminosis terdiri atas penyakit gila, penyakit dermatitis,
penyakit pengkor, penyakit rachitis, dan penyakit perois
2. Penyakit karena virus, bakteri, dan kuman
a. Penyakit karena virus
1. Penyakit NCD (New castle Deseases)
Gejala penyakit ini adalah tampak lesu. Tidak ada nafsu makan, mengantuk,
kepala tertunduk, kotoran putih dan padat seperti kapur, bulu tampak berdiri
lusuh, muka pucat, cupung, dan pial (jengger) tampak kebiru-biruan tembolok
membesar dan mengeras, mulut mengeluarkan lender dan berbau, tubuh gemetar dab
berputar-putar, berjalan mundur sempoyongan leher terkulai, dan akhirnya mati
dengan cepat. Pengobatannya teramat sulit, namun sebelum gejala-gejalanya
semakin parah merpati dapat diberi suntikan vaksin NCD Aktif Strain F, vaksin
NCD Aktif strain Komarov,atau vaksin NCD In aktif.
2. Penyakit Bronchitis
Penyakit bronchitis penyewrang alat pernapasan. Gejalanya adalah hidung merpati
mengeluarkan lender, bersin-bersin, napas berbunyi, merpati tampak lesu.
Pengobatannya adalah dengan member suntikan vaksin bronchitis
3. Penyakit CRD (Cronic Respiratory Deseases)
Penyakit cronic Respiratory Deseases adalah penyakit yang menyerang alat
pernapasan secara kronis. Gejalanya adalah merpati menurun nafsu makannya,
bersin-bersin, mengeluarkan lender lewat hidung, kepala bergoncang-goncang,
tubuh kurus dan bulu lusuh. Pengobatannya adalah dengan diberi suntikan vaksin
CRD atau diberi terraplek .
4. Penyakit cacar
Penyakit cacar menyerang merpati ketika terjadi perubahan suhu di sekitarnya
dan ketika ada pengaruh pengap dan lembap kandang atau sangkar. Gejalanya
pangkal paruh terdapat bntil-bintil merah dan berair. Jika melepuh, bintik itu
akan menjadi koreng pada muka burung. Pengobatannya adalah dengan memberikan
suntikan vaksin anti cacar.